Kamis, 30 April 2015



Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, aku tidak memiliki mimpi yg "fantastis" seperti kebanyakan anak-anak yang lain. Teman-teman seusiaku saat itu jika ditanya apa cita-citanya, jawabannya terdengar sangat "wow" bagiku. Banyak dari mereka yang menjawab ingin menjadi astronot, guru, dokter, aktris dan lain-lain. Hal inipun juga terjadi pada salah satu kakakku, yang sangat optimis dalam meraih mimpi-mimpinya. Aku hanyalah aku, seorang anak biasa dengan penampilan dan kecerdasan rata-rata. Bahkan sejak aku duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu menjadi korban "bullying" oleh teman-teman sekelasku. Ibarat bensin yang disemburkan pada api kecil, lama-kelamaan api akan membesar bahkan menyebar ke segala arah. Begitu pula aku, berbagai perlakuan teman-temanku yang membuatku akhirnya harus pindah sekolah beberapa kali, membuatku terbakar untuk membuktikan pada mereka bahwa "Aku lebih baik dari mereka". Berbagai prestasi akhirnya memang benar-benar aku raih hingga aku lulus SMA. Bermula dari pidato dan debat bahasa inggris, berbagai beasiswa siswa berprestasi hingga menjadi Kader Kesehatan Remaja yang mewakili Provinsi Kalimantan Timur dalam kancah nasional. Nilai di sekolah pun selalu yang terbaik dan aku akan menjadi sangat "stress" jika nilaiku turun satu poin saja.
Menginjak kuliah, entah mengapa aku lelah mengejar berbagai hal baik nilai di kampus maupun prestasi lainnya. Aku ingin menikmati masa mudaku sebagaimana halnya anak muda yang lain but still in good way. Aku yang dulu hanyalah seorang "nerd" yang sangat kuper dan pasif, saat kuliah memberanikan diri untuk mencoba berbagai hal baru. Bermula sebagai PR JOINMUN (Jogja International Model United Nation) 2013, pada akhirnya aku semakin ketagihan untuk bergabung dalam berbagai kepanitian, komunitas dan organisasi. Semenjak aktif di berbagai kepanitiaan, organisasi dan komunitas, aku menjadi orang yang sangat berbeda. Aku menjadi seseorang yang lebih "open minded", dewasa, friendly, memahami apa yang aku inginkan, menyadari apa tugasku di dunia ini sehingga aku lebih peka dengan sekitar. Tidak berhenti sampai tahap ini, aku mulai berpikir bagaimana rasanya jika aku bisa berkumpul untuk sharing pengalaman dan ilmu dengan orang-orang "hebat" yang satu visi dan misi denganku namun bergerak di bidang yang berbeda. Aku pun memberanikan diri untuk mengikuti berbagai seleksi "merit-scholarship" yang menawarkan pelatihan kepemimpinan dan bisnis pada mahasiswa yang terpilih. Program pertama yang aku ikuti adalah XL Future Leader Batch 2. Program ini bertujuan untuk membentuk generasi full of strategy sehingga selalu siap dengan berbagai tantangan baru yang akan dihadapi setiap harinya. Program kedua yang aku ikuti adalan Nutrifood Leadership Award. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter pemimpin yang memiliki concern  yang sangat tinggi pada lingkungan. Kemudian program terakhir yang Insya Allah akan saya ikuti di bulan Mei 2015 ini adalah Young Leader Indonesia. Saya sangat berharap agar dapat melakukan yang terbaik dalam program ini dan dapat menyerap ilmu baru yang diberikan selama pelatihan dengan baik. 

Banyak orang yang "kepo" kenapa aku sangat "hobi" mengikuti program-program pelatihan seperti ini?

Jawaban saya hanya satu "curious"

Saya "curious" untuk menyerap ilmu dari orang-orang hebat yang bergabung dalam program-program ini untuk selalu inovatif dalam berkontribusi bagi masyarakat di berbagai bidang.
Saya "curious" untuk mengetahui apa yang membuat orang-orang ini selalu memiliki luapan semangat yang luar biasa dalam berkontribusi bagi masyarakat di berbagai bidang. 

Curiosity is a natural capability possessed by every human being due to the sense that we have. However, over time it will be eroded by the arrogance then people become insensitive to the surrounding circumstances. The leadership programs help us to "remember" this skill, to feel and relearn it.





 




























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar